BANDAR LAMPUNG (Lampost.Co): Sidang Pleno Pertama Rapat Kerja Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Lampung yang digelar Kamis (19-6) diisi pengantar materi dan dialog peserta dengan Ketua Pengurus Pusat Ma’arif KH Arifin Junaidi dan Ketua PWNU Lampung Ki. RM Sholeh Bajuri. Antuasime peserta tercermin dari banyaknya pertanyaan, usulan, dan aspirasi peserta rapat.
KH Arifin Junaidi menyatakan tugas Ma’arif adalah mengelola sekolah dan madrasah di lingkungan NU. Ma’arif adalah lembaga tertua di NU, sebelum adanya lembaga-lembaga lainnya. Sampai saat ini terdapat lebih dari 13 ribu unit satuan pendidikan Ma’arif di seluruh Indonesia. Sekitar 4 ribu unit sekolah umum, dan 9 ribu unit madrasah. Selain itu, ada lebih dari 220 perguruan tinggi di lingkungan NU.
“Ma’arif dibentuk sebagai salah satu wahana dakwah melalui pendidikan. Ma’arif bertugas membangun akhlaq, moral, dan fasilitas fisik pendidikan. Menjadi pengurus dan pengelola satuan pendidikan Ma’arif berarti melaksanakan tugas mulia,” ujar dia.
Menurut dia, pendidikan merupakan muara dari semua usaha penyelamatan diri sendiri dan orang lain dari segala penderitaan. Itulah mengapa NU sangat peduli dengan pendidikan melalui Maarif ini. Program utama Maarif, lanjutnya, adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan infrastruktur pendidikan. Diakui, dari segi kualitas satuan-satuan pendidikan di Ma’arif sangat beragam. Ada sekolah yang sangat maju dan diminati masyarakat, tetapi ada juga sekolah yang sangat minim fasilitas dan tenaga pengajarnya.
Sementara itu, Ketua PW LP Ma’arif NU Lampung Fauzi mengatakan, program yang segera dilakukan pada kepengurusan periode 2012-2017 adalah pendataan sekolah-sekolah Ma’arif. “Data lengkap dan valid perlu di-update, untuk efektivitas dan efisiensi proram-program lainnya. Selain itu data sekolah dan guru ini bersifat dinamis karena ada penambahan jumlah unit sekolah, guru, murid, dan penambahan sarana-prasarana di sekolah-sekolah Ma’arif,” ucap Fauzi.
Menjawab peserta raker, Arifin Junaidi mengatakan, Ma’arif sangat menghargai perbedaan, sehingga pengurus di daerah dapat berkreasi dalam menyusun program kerja yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan-tantangan ada di daerah itu sendiri.
Pimpinan pusat memprogramkan peningkatan kualifikasi akademik guru dan pengembangan kompetensi. Ini dilakukan antara lain melalui beasiswa bagi guru dan tenaga kependidikan, penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bagi guru. Selain itu juga lokakarya perancangan kurikulum Aswaja dan ke-NU-an, pelatihan manajemen dan tata kelola lembaga pendidikan, maupun membantu meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bagi sekolah-sekolah Ma’arif.
Arifin Junaidi menjelaskan, Maarif terus mengembangkan kemitraan strategis untuk pemberdayaan tenaga pendidik, baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai kerjasama dengan instansi dan kementerian telah dilakukan, sebagian besar sudah berjalan.
Saat ini, kata Arifin Junaidi, sedang diprogramkan adanya sekolah unggulan di setiap daerah, pendampingan peningkatan mutu dan akreditasi sekolah. Sedangkan program yang menyentuh langsung ke siswa Ma’arif di antaranya pembentukan Satuan Komunitas Pramuka, olimpiade sains, olimpiade seni dan olahraga, dan sebagainya. ASP/L-3
Posting Komentar